KONTENBERITA.COM – Laporan Transparency International Indonesia (TII) bekerja sama dengan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) tahun 2023 menyebutkan bahwa Gerindra adalah partai paling transparan dalam pengelola keuangan.
“Pada dimensi regulasi keuangan internal, 1 partai politik (Gerindra) terkategori cenderung optimal.”
“Dan 8 partai politik (PDIP, Golkar, Nasdem, PKB, Demokrat, PKS, PAN, PPP) terkategori cenderung tidak optimal,” tulis laporan tersebut dikutip, Rabu, (7/8/2024).
Terkait transparansi ini ada satu sosok yang menjadi kunci keberhasilan Gerindra yaitu Thomas Djiwandono.
Baca Juga:
Termasuk Pemasok Bahan Makanan Pokok Program Makan Gratis, Inilah 12 Program Prioritas Kemenkop
TGB Putuskan Mundur dari Perindo, Sempat Sebut Punya Kesamaan Visi dengan Hari Tanoesoedibjo
Prabowo Subianto Minta Perundingan Perjanjian Kerja Sama Ekonomi Indonesia – Uni Eropa Diselesaikan
Thomas menjabat sebagai Bendahara Umum Partai Gerindra dan juga Wakil Menteri Keuangan (Wamenkeu) II.
Thomas diketahui telah menjabat sebagai bendahara umum sejak awal Gerindra dibentuk, yaitu 2008 hingga kini.
Dalam Seminar Keterbukaan Informasi Publik Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Tahun 2024 beberapa waktu lalu, Thomas mengatakan Gerindra sangat mengutamakan keterbukaan publik.
“Secara pribadi saya melihat keterbukaan publik merupakan suatu yang luar biasa pentingnya untuk suatu partai politik. Di Gerindra menerapkan itu di level DPP,” ungkapnya.
Baca Juga:
Butuh 48 Ribu Dapur di Seluruh Indonesia, Program Makan Bergizi Gratis akan Dimulai pada Awal 2025
Karena pengalaman ini, Thomas memastikan di Kemenkeu ia akan melanjutkan pengalaman dan pembelajaran yang sudah diperoleh di partai politik, untuk kemudian dipraktekkan di level Kementerian.
“Publik perlu mampu mengakses beragam informasi mengenai apa yang dikerjakan para pejabat publik, darimana sumber anggarannya.”
“Bagaimana anggaran itu dikelola, apa dampak dari alokasi anggaran yang diputuskan dan lain sebagainya,” kata Thomas.
Dunia keuangan dan ekonomi memang sangat dekat dengan Thomas. Kariernya bermula dari seorang wartawan pada 1993.
Baca Juga:
Dukung Hilirisasi Tambang dan Ketahanan Energi, Minergi Media Luncurkan Portal Tambangpost.com
Hujan-hujanan Susuri Pasukan Upacara, Prabowo: Anak Buah Basah, Pimpinan Juga Harus Basah
Setelahnya, Tommy menggeluti profesi sebagai analisis keuangan di Whetlock NatWest Securities, Hong Kong.
Pada tahun 2006, Tommy pindah ke perusahaan pamannya Hashim Djojohadikusumo di Arsari Group.
Ia menjabat sebagai Deputy CEO Arsari Group, perusahaan agribisnis.
Thomas tercatat menempuh pendidikan S1 bidang sejarah di Haverford College Pennsylvania.
Dia melanjutkan studi master di bidang hubungan internasional dan ekonomi internasional John Hopkins University.
Selanjutnya, Tommy sempat menempuh pendidikan di School of Advanced International Studies, Washington DC.***
Sempatkan untuk membaca berbagai berita dan informasi seputar ekonomi dan bisnis lainnya di media Infoekbis.com dan Pangannews.com
Jangan lewatkan juga menyimak berita dan informasi terkini mengenai politik, hukum, dan nasional melalui media Hallopresiden.com dan Bogorterkini.com
Sedangkan untuk publikasi press release di media ini atau serentak di puluhan media lainnya, klik Rilisbisnis.com (khusus media ekbis) dan Jasasiaranpers.com (media nasional)
WhatsApp Center: 085315557788, 087815557788, 08111157788.
Pastikan download aplikasi portal berita Hallo.id di Playstore (android) dan Appstore (iphone), untuk mendapatkan aneka artikel yang menarik.