KONTENBERITA.COM – Menteri Pertahanan Prabowo Subianto baru saja mengukuhkan angkatan ketiga Komponen Cadangan sejak program ini dimulai pada tahun 2021.
Komcad sendiri merupakan implementasi amanat konstitusi tentang hak dan kewajiban warga negara dalam usaha membela negara.
Yang kemudian diterjemahkan dalam sebuah sistem yang disebut dengan Sistem Pertahanan dan Keamanan Rakyat Semesta (Sishankamrata).
Pengamat Pertahanan Institute for Security and Strategic Studies (ISESS) Khairul Fahmi mengatakan, kekuatan pertahanan negara terdiri atas tiga komponen.
Baca Juga:
Hingga Akhir 2024, PTPN IV PalmCo Targetkan 2,1 Juta Bibit Sawit Unggul Bersertifikat Diserap Petani
Penjelasan Terkini Artis Baim Wong Terkait Hubungannya dengan Sang Istri, Paula Verhoeven
Baca artikel lainnya di sini: Penetapan Komcad 2023, Prabowo Bawa Pesan Presiden Jokowi: Siapkan SDM Unggul dan Patriotik
Yaitu TNI sebagai Komponen Utama, kemudian Komponen Cadangan dan Komponen Pendukung.
“Karena manifestasi amanat konstitusi dan telah tertuang dalam konsep, sudah barang tentu Komcad ini diperlukan kehadirannya,” ucap Khairul Fahmi saat dihubungi, Jumat, 11 Agustus 2023.
Urgensi Komcad, lanjutnya, makin menguat jika mengacu pada 4th Generation Warfare (4GW) atau peperangan generasi keempat yang bersifat asimetris dan tidak linier.
Baca Juga:
Artis Sandra Dewi akan Hadir Lagi di Persidangan Kasus Dugaan Korupsi Tata Niaga Komoditas Timah
Jokowi Langsung Pulang ke Solo Usai Prabowo Subianto Dilantik Jadi Presiden RI Periode 2024 – 2029
Para pihak yang terlibat dalam perang generasi keempat ini tidak lagi saling berhadapan secara langsung dengan manuver yang dinamis pada medan perang yang menyebar dan tidak terpusat.
“Peperangan generasi keempat adalah konflik yang ditandai dengan kaburnya garis antara perang dan politik; kombatan dan warga sipil.”
“Hal ini menandakan berkurang drastisnya monopoli negara bangsa atas pasukan tempur dan kembali ke mode konflik yang umum di zaman pra-modern.”
“Di mana salah satu partisipan utamanya bukanlah negara, melainkan aktor non-negara,” jelasnya.
Baca Juga:
Seorang Ayah Jual Anak Kandung Berusia 11 Bulan dengan Harga Rp15 Juta Lewat Media Sosial Facebook
Upaya pencegahan dan antisipasi atas ancaman perang generasi keempat ini lantas memerlukan pembangunan postur pertahanan ideal.
Yang bertumpu pada pemenuhan standar efek detterent dan menuntut terwujudnya modernisasi alat utama sistem senjata (alutsista) serta pengembangan sumber daya manusia (SDM) secara efektif dan efisien.
Dari gambaran itu jelas bahwa Komcad yang direkrut dari berbagai potensi sumber daya nasional, sejatinya merupakan solusi yang disiapkan oleh Sishankamrata.
Dalam rangka mempersempit disparitas militer konvensional, terkait penanganan sumber-sumber ancaman.*