TIdak Terlalu Berlebihan, Opini yang Sebut Anies Baswedan Hanya Kalah Jika Tak Nyapres

- Pewarta

Senin, 16 Mei 2022 - 11:12 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. /instagram.com /@aniesbaswedan

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. /instagram.com /@aniesbaswedan

APAKABAR NEWS – Ada kabar seorang pensurvei ditanya tentang apa yang menyebabkan Anies kalah.

Ia menjawab: Anies kalah kalau tidak nyapres. Kabar ini bisa benar, bisa juga salah.

Tapi, lihat fakta selama ini, dan juga data yang ada, Anies merupakan kandidat yang secara logika telah memenuhi sejumlah syarat untuk menang.

ADVERTISEMENT

RILISPERS.COM

SCROLL TO RESUME CONTENT

Anies punya integritas, kapasitas dan elektabilitas yang tidak kalah dengan kandidat lain. Kalau ada selisih elektabilitas, itu tipis sekali.

Sampai di sini, Anies punya syarat untuk berkompetisi. Ini penting, karena tidak akan ada kemenangan tanpa kompetisi.

Ada sejumlah hal potensial yang membuat Anies peluangnya lebih besar untuk menang.

Pertama, Anies punya magnet sosial yang luar biasa. Dimana ada Anies, di situ ada antusiasme dan optimisme massa. Ini boleh dibilang sebuah ekspektasi yang sangat besar.

Inilah yang disebut kharisma atau kewibawaan. Ini bawaan lahir. Orang Jawa bilang: bawaan orok. Para akademisi menyebut taken for granted.

Magnet massa ini berpotensi mempengaruhi persepsi publik bahwa Anies yang dikehendaki rakyat.

Ini dapat menarik undecided voters (para pemilih yang belum menentukan pilihan) yang jumlahnya rata-rata di atas 15 persen.

Bahkan berpotensi terjadinya swing voters atau pemilih yang beralih ke Anies.

Kedua, Anies punya track record atau rekam jejak yang marketable. Mudah dijual. Anies punya prestasi di mata dunia Internasional, terlebih prestasi di dalam negeri.

Rekam jejak Anies sejak menjadi ketua OSIS se-Indonesia, ketua Senat UGM, memimpin LSM Indonesia Mengajar, dan Turun Tangan, hingga menjadi Rektor Paramadina, Mendikbud dan terutama prestasi serta penghargaan Anies ketika menjadi Gubernur DKI Jalarta 2017-2022

Ketiga, Anies punya gagasan-gagasan out of the box.

Sejumlah gagasan Anies terealisir di DKI dan sukses memukau rakyat. Jaklingko, Go Green, Formula E dan JIS (Jakarta International Stadium), transportasi bebas polusi (sepeda dan pejalan kaki), adalah bagian dari terobosan yang banyak mendapat apresiasi.

Keempat, Anies memiliki kemampuan berkomunikasi di atas rata-rata. Public speakingnya sangat bagus.

Video Anies selalu terbesar viewersnya diantara kandidat-kandidat yang muncul. Singkat, padat dan sangat berbobot.

16 Oktober 2022 Anies tidak lagi menjabat. 11 bulan kemudian, tepatnya 7-13 September 2023 pendaftaran Pilpres dibuka.

11 bulan ini menjadi kesempatan yang bisa dimanfaatkan Anies untuk keliling Indonesia.

Dengan kharisma dan kemampuan komunikasinya yang bagus, Anies bisa mengambil suara dari undecided voters dan swing voters.

Teriakan “Anies Presiden” mungkin akan menggema di seluruh pelosok Nusantara. Dalam hal ini Anies terlihat sebagai “Hero”.

Gagasan out of the box yang menunjukkan tungkat kecerdasan, dan public speaking yang sangat bagus ini juga akan sangat berpengaruh ketika debat capres.

Jika terjadi debat Capres-cawapres 5 kali di pilpres, ini bisa menggiring suara ke Anies.

Sebab, saat debat pilpres, mayoritas rakyat menyaksikan dan mendengarkan langsung kemampuan paslon menjawab pertanyaan, mengungkapkan gagasan dan menggambarkan masa depan bangsa.

Debat di malam hari, pagi harinya akan menjadi santapan hangat rakyat memperbincangkan ya.

Hampir semua pemilih membicarakan hasil depat Capres-cawapres.

Di warung bicara hasil debat. Di sawah para petani memperbincangkan. Di kantor, apalagi.

Pedagang cendol, bakso dan sayur bertemu di jalan, ngomongin hasil debat. Debat Capres-cawapres akan menjadi perbincangan massal.

Kelima, Anies tipe orang yang detail dan cenderung perfeksionis. Ini akan mempengaruhi kinerja timsesnya dan strategi kemenangan yang dijalankan timses Anies.

Dalam berbagai peristiwa di DKI Jakarta, Anies selalu mampu keluar dari semua penjegalan. Interpelasi, bidikan hukum, provokasi fitnah dan penghinaan, semua mampu dilaluinya.

Ini lantaran Anies tipe orang yang cukup perfeksionis. Semua sisi secara detail dihitungnya sebelum dan saat mengambil keputusan.

Termasuk mempersiapkan Plan A, B dan C-nya. Dari sini, sulit mengalahkan manusia dengan tipologi perfeksionis seperti Anies. Terlalu matang dalam persiapan dan pekerjaan. Sangat terukur.

13 pulau Reklamasi distop dan 4 pulau reklamasi disegel, kemudian diambil 65 persennya oleh Pemprov DKI, siapa yang bisa menghalangi?

Ini proyek raksasa yang melibatkan pengusaha super besar serta pejabat raksasa. Mengapa Anies sukses segel proyek raksasa ini?

Karena Anies selalu bekerja secara terukur. Ia tak akan melakukan sesuatu yang potensi kalahnya besar.

Inilah syarat-syarat rasional untuk memenangkan kontestasi di 2024. Ini tak berarti membuat timses dan relawan Anies lega dan merasa menang.

Tidak ada kemenangan tanpa kerja keras, serius dan terukur. Dan Anies tipe orang yang selalu kerja keras, serius dan terukur.

Dari potensi dan situasi politik yang ada, maka tidak terlalu berlebihan jika ada yang mengatakan bahwa Anies hanya kalah jika tidak nyapres.

Karena itu, mereka yang kemungkinan menjadi lawan akan berupaya menjegal Anies dan menghalanginya supaya Anies gagal nyapres. Dan upaya ini berupaya terus dilakukan.

Di sisi lain, keadaan ini akan dimanfaatkan oleh sejumlah partai yang ingin di pemilu 2024 menjadi penenang.

Mereka akan mengusung kandidat yang peluangnya menang sangat besar. Dan mereka mengincar Anies. Ini juga sedang dilakukan.

Dalam dunia marketing, sesuatu yang bagus akan selalu menjadi rebutan. Di manapun, emas akan selalu diburu.

Parpol butuh dua hal yaitu coat tail effect dan calon yang menang. Dua kebutuhan parpol ini tidak akan bisa dinego dan dibeli oleh siapapun dan dengan apapun.

Kecuali parpol yang teramat miskin dan sedang dalam keadaan frustasi.

Opini: Tony Rosyid, Pengamat Politik dan Pemerhati Bangsa.***

Berita Terkait

Kasus Suap CPO: Djuyamto Terbuka Akui Rp40 Miliar, Harap Jadi Titik Balik Hakim Indonesia
KPK Soal Kasus Hasto: Hukum Tak Pandang Bulu, Semua Sudah Diuji Etik
Penyitaan Ijazah Jokowi Dinilai Sah Berdasar KUHAP dan Asas Legalitas
UU TNI Diuji Mahasiswa UII, Muncul Laporan Intimidasi oleh Pihak Tak Dikenal
Lakukan Perbaikan Citra dan Pulihkan Nama Baik, Beginilah 5 Jalan yang Dilakukan oleh Press Release
Saat Sufmi Dasco Menjadi Komisaris, MNC Digital Kerja Sama Properti dengan Perusahaan Kamboja
Putra Presiden Prabowo Subianto Berkunjung ke Kediaman Megawati Soekarnoputri, Ini Tanggapan PDIP
Di Pengadilan Tipikor Jakarta, Hasto Kristianto Ungkap Ancaman kepada Dirinya Jika PDIP Memecat Jokowi

Berita Terkait

Kamis, 11 September 2025 - 15:07 WIB

Kasus Suap CPO: Djuyamto Terbuka Akui Rp40 Miliar, Harap Jadi Titik Balik Hakim Indonesia

Selasa, 5 Agustus 2025 - 13:52 WIB

KPK Soal Kasus Hasto: Hukum Tak Pandang Bulu, Semua Sudah Diuji Etik

Kamis, 24 Juli 2025 - 08:15 WIB

Penyitaan Ijazah Jokowi Dinilai Sah Berdasar KUHAP dan Asas Legalitas

Senin, 26 Mei 2025 - 08:59 WIB

UU TNI Diuji Mahasiswa UII, Muncul Laporan Intimidasi oleh Pihak Tak Dikenal

Senin, 28 April 2025 - 07:47 WIB

Lakukan Perbaikan Citra dan Pulihkan Nama Baik, Beginilah 5 Jalan yang Dilakukan oleh Press Release

Berita Terbaru